Siapa Berlaga di Pilkada Depok 2024?

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak di seluruh Indonesia baru akan digelar pada November 2024. Namun, saat ini sudah muncul banyak nama yang siap berlaga untuk memperebutkan kursi wali kota dan wakil wali kota Depok. Jika melihat hasil Pemilihan Umum (Pemilu) Februari lalu, kemungkinan besar Kota Depok akan kembali dipimpin oleh kader dari Partai Keadilan Sejahtera.

Berdasarkan rekapitulasi suara Pemilu 2024 yang dilakukan di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Depok, Jawa Barat, Minggu (10 Maret 2024), PKS memperoleh suara terbanyak, 257.819 suara dari suara sah 1.150.187. Dipastikan akan memperoleh 13 kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Disusul kemudian Partai Gerindra dengan 154.309 suara (8 kursi), Partai Golkar 142.738 suara (7 kursi), PDI Perjuangan 112.521 suara (6 kursi), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 96.460 suara (5 kursi), Partai Demokrat 71.339 suara (5 kursi), Partai Amanat Nasional (PAN) 58.833 suara (2 kursi), Partai Solidaritas Indonesia (PSI) 49.625 suara (2 kursi), Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 47.171 suara (2 kursi), dan Partai Nasdem 37.063 (1 kursi).

Sebagai partai yang memperoleh suara mayoritas Pemilu 2024 di Kota Depok, sejak dini PKS sudah menyiapkan beberapa kadernya untuk berlaga di Pilkada serentak November nanti. Bahkan, PKS sudah mengadakan survei internal untuk mengetahui tingkat elektabilitas beberapa kadernya.

Seperti dikutip iNews.id, berdasarkan survei internal PKS, Imam Budi Hartono menempati peringkat tertinggi, 64,2 persen, mengalahkan nama-nama lain. Survei tersebut dilakukan terhadap 1.226 responden kader internal PKS. Saat ini, Imam Budi Hartono menjabat sebagai Wakil Wali Kota Depok dan Ketua DPD PKS Kota Depok. Imam Budi Hartono juga sudah mengakui kesiapannya untuk dicalonkan sebagai Wali Kota Depok.

“Saya siap apabila dipilih oleh PKS untuk melanjutkan tugas kepala daerah Depok,” kata IBH kepada wartawan usai acara Rapat Kerja Daerah (Rakerda) DPD PKS Kota Depok, di Hotel Bumi Wiyata, Kota Depok, belum lama ini.

Selain PKS, sejumlah partai yang memperoleh suara signifikan pada Pemilu 2024 juga telah menyiapkan nama untuk ikut berlaga. Partai Gerindra, misalnya, disebut-sebut sudah menyiapkan dua nama, yaitu Yeti Wulandari dan Abdul Harris Bobihoe. Saat ini, Yeti Wulandari menduduki jabatan Wakil Ketua DPRD Depok. Sedangkan, merupakan anggota DPRD Jawa Barat.

Namun, tidak tertutup kemungkinan Gerindra juga akan mencalonkan tokoh dari luar kader sendiri. Jika nantinya yang akan dicalonkan dari luar partai, syaratnya harus menjadi anggota lebih dulu. “Siapa pun itu yang mau diusung dari partai Gerindra, harus menjadi kader partai Gerindra, harus punya KTA Gerindra. Dan kita terbuka untuk siapapun,” kata Serkretaris DPC Gerindara Depok Hamzah, seperti dikutip iNews.

Karena itu, untuk bisa memenangi Pilkada Depok 2024, Gerindra juga akan menjalin komunikasi dengan partai-partai lain dalam Koalisi Indonesia Maju pada Pemilu 2024, seperti seperti Golkar, PAN, PSI, dan Demokrat. Tentu, calon yang akan koalisi Gerindra akan bertarung melawan calon yang diajukan PKS.

Bursa calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok semakin marak dengan munculnya tokoh-tokoh non-kader partai. Sebut saja, misalnya, Supian Suri. Supian merupakan birokrat yang saat ini menjadi Sekretaris Daerah (Sekda) Dapok. Namanya masuk radar survei independen dan gambarnya mulai terpampang di pinggir-pinggir jalan strategis. Konon, yang akan mencuatkan nama Supian adalah PPP. Tentu, PPP harus berkoalisi dengan partai-partai lain untuk bisa mencalonkan Supian.

Berdasarkan sejumlah survei independen, sejumlah nama lagi muncul, seperti Ketua Golkar Depok Farabi A Rafiq, atau Pradi Supriatna (mantan Wakil Wali Kota Depok), dan Babai Suhaimi. Farabi A Rafiq memang merupakan tokoh potensial, sebab dalam Pemilu Legislatif untuk DPRD Jawas Barat, ia memperoleh suara terbanyak di daerah pemilihan (dapil) Depok, 108.689. Bahkan, ia mengalahkan perolehan suara kader PKS, Elly Farida, yang menemposisi kedua dengan raihan 68.404 suara. Artinya, jika maju, Farabi akan menjadi lawan berat Imam Budi Hartono dari PKS.

Dengan peta bursa calon seperti itu, pertarungan memperebutkan kursi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok akan sangat sengit. Sebab, meskipun dalam Pemilu 2024 perolehan suara PKS terbanyak, namun baru sekitar 25 persen dari total suara pemilih. Sangat mungkin terjadi koalisi besar yang bisa meruntuhkan dominasi PKS di Depok selama dua dekade sejak era Nur Mahmudi Ismail.

Foto: wartadepok.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *