Mencermati Pergerakan Harga Bitcoin

Baru-baru ini publik kembali dihebohkan dengan melonjaknya harga mata uang digital paling populer sejagat, yakni Bitcoin. Bagaimana tidak, hanya dalam hitungan kurang dari 48 jam, pada 26 Februari lalu, harganya melonjak dari 51.000 dollar AS menjadi 64.000 dollar AS. Naik sekitar 25 persen!

Tentu saja lonjakan harga Bitcoin tersebut memicu rasa ingin tahu sekaligus gelombang spekulasi di kalangan investor dan penggemar cryptocurrency yang sudah hampir dua tahun ini seperti mati suri.

Sebenarnya, harga Bitcoin di angka 64.000 dollar AS tersebut belum terbilang all time high (ATH) atau harga tertinggi Bitcoin selama ini. Bitcoin pernah mencapai harga 69.045 dollar AS, yang kemudian dicatat sebagai harga ATH Bitcoin. Itu terjadi pada 10 Nopember 2021 silam. Atau sekitar enam bulan sebelum kemudian terjadi crypto winter, di mana Bitcoin mengalami penurunan drastis selama kurang lebih dua belas kemudian kemudian, yang bahkan sempat menyentuh angka terendah, 15.476 dollar AS, pada 7 November 2022.

Tentu saja tidak mudah memprediksi pergerakan harga aset digital satu ini. Benar-benar sangat volatile, dan banyak sekali faktor yang dapat memengaruhi pergerakan naik atau pergerakan turunnya harga Bitcoin. Namun, lonjakan harga Bitcoin yang signifikan kali ini dapat diatribusikan kepada setidaknya empat faktor utama.

Pertama, keterlibatan yang meningkat dari pemain institusional di dalam perdaganan digital aset seperti Bitcoin dan cryptocurrency lainnya. Perusahaan-perusahaan besar, termasuk Tesla dan MicroStrategy, telah mengalokasikan anggaran investasi ke Bitcoin. Hal ini menguatkan keyakinan terhadap proposisi nilai jangka panjangnya.

Hal lain yang juga menarik adalaa integrasi Bitcoin ke dalam sistem pembayaran oleh perusahaan seperti PayPal yang seakan kian melegitimasi penggunaannya sebagai medium pertukaran global. Selain itu, Blackrock, salah satu perusahaan investasi ternama, ditengarai sejak beberapa tahun terakhir terus mendorong lahirnya ETF Bitcoin, sebagai investment vehicle mereka.

Kedua, peluncuran Bitcoin exchange-traded fund (ETF) telah memberikan investor jalur tambahan untuk terpapar pasar cryptocurrency. ETF-ETF ini memungkinkan investor tradisional untuk mendapatkan akses tidak langsung ke Bitcoin tanpa kompleksitas untuk memiliki dan menyimpan aset digital secara langsung. Persetujuan dan pengenalan Bitcoin ETF telah dianggap sebagai tonggak penting dalam penerimaan pasar uang terhadap cryptocurrency.

Bitcoin ETF merupakan sebuah jenis investasi yang diperdagangkan di bursa (ETF) dengan berdasarkan pergerakan harga Bitcoin. Hal ini memungkinkan investor untuk mendapatkan efek terhadap mata uang kripto tersebut tanpa harus langsung memilikinya. Bagi beberapa investor, bertransaksi di ETF dianggap lebih aman dibandingkan harus bertransaksi di spot trading, yang membuat investor harus memiliki mata uang kripto tersebut.

Ketiga, teknologi dasar Bitcoin, yaitu blockchain, telah mengalami peningkatan signifikan yang bertujuan untuk meningkatkan skalabilitas, keamanan, dan efisiensi. Inisiatif seperti lightning network, upgrade taproot, dan tanda tangan schnorr telah mengatasi tantangan-tantangan yang telah lama ada dalam jaringan Bitcoin. Hal ini menjadikannya lebih kuat dan dapat beradaptasi dengan permintaan yang meningkat.

Keempat, perkembangan geopolitik dan ekonomi global yang penuh dengan ketidakpastian, termasuk ketegangan geopolitik, kekhawatiran inflasi, perkembangan regulasi, dan sentimen pasar. Sebagai aset yang terdesentralisasi dan tanpa batas, Bitcoin sering berfungsi sebagai lindung nilai (hedging) terhadap ketidakpastian ekonomi dan intervensi pemerintah. Hal ini menarik investor yang mencari diversifikasi dan perlindungan terhadap risiko pasar tradisional.

Memperhatikan pergerakan harga Bitcoin seperti saat ini harus melibatkan pemahaman tentang interaksi kompleks beragam faktor. Lonjakan terbaru dalam nilai Bitcoin bukan hanya gelembung spekulatif, tetapi mencerminkan tren lebih luas dari adopsi institusional yang meningkat, inovasi teknologi, dan pematangan pasar.

Meskipun, volatilitas tetap menjadi fitur khas dari pasar cryptocurrency, investor yang terinformasi dapat menavigasi fluktuasi ini dengan tetap mengikuti perkembangan tindakan korporat, ETF, peningkatan jaringan, dan faktor-faktor relevan lainnya. Bagi seorang investor berpengalaman atau pengamat yang ingin tahu, memperhatikan pergerakan harga Bitcoin dapat memberikan wawasan berharga tentang lanskap keuangan digital yang terus berkembang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *